Sajak PEMILU



pemilu, pemilu
adakah kini aku tak salah menunggu
pemimpin-pemimpin yang tulus menjenguk hati
bekerja demi kehidupan dan kehormatan bangsa ini

tak hanya menjual janji palsu
namun mengedepankan perbaikan
segudang aib menjadi segudang prestasi


pemilu, pemilu
sebagai warga negara yang patuh
kubulatkan tekad untuk ikut bersatu
berjejal di tempat pemungutan suara yang berdebu
berbekal hasil survey track record dan kapabilitas calon pemimpin itu
akhirnya kuserahkan juga pilihanku


pemilu, pemilu
dari sekian juta suara dalam kotak itu
kubayangkan pula selembar suaraku
berdesak-desakan mencari pintu
pintu yang penuh cahaya, dimanakah itu?
o, kuharap ia tak berakhir pilu
dan harapan takkan selamanya kelabu.


(Oleh: Muhary Wahyu Nurba, dengan beberapa gubahan)


Kebaikan Kecil Untuk Mereka


(Oleh: Desy Aryanti)


Berawal dari bunyi alarm HP disamping bantalku, aku terbangun dari tidur yang lelap, ya lelap sekali tidurku, mungkin karena terlalu lelah dengan aktivitas yang telah ku jalani, pagi ini hari selasa adalah jadwal aku piket kosan, aku piket dengan teman sekamarku, tangan dan kaki ini mulai terus bergerak untuk merapikan kosan, ya seperti biasa mulai dari nyapu, ngepel, masak air, masak nasi, buang sampah aku lakukan untuk menjaga kebersihan kosan, ingat kebersihan sebagian dari iman. :)
Telah dijelaskan juga dalam Al- Qur’an bahwa Allah mencintai orang-orang yang bersih “Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang suka membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih” [At-Taubah:108].

Pilihlah Sendiri Pemimpin Idolamu


(Oleh: Roby Krisnandra)


 Jika Nelson Mandela pernah berkata “Suatu isu yang membuat saya khawatir dipenjara adalah citra yang salah tentang diri saya didunia luar yaitu saya dianggap sebagai seorang malaikat. Saya tidak pernah menjadi  malaikat, bahkan dengan definisi dunia seorang malaikat yaitu seorang pendosa yang terus berusaha”.  Maka izinkan saya untuk mengamandemen isi kutipan tersebut menjadi “suatu isu yang membuat saya khawatir di organisasi kampus adalah citra yang salah tentang diri saya di dunia luar, yaitu saya dianggap sebagai seorang aktifis. Saya bukanlah seorang aktifis. Bahkan dalam definisi dunia seorang aktifis adalah seorang lugu yang terus berjuang”.

Celoteh Maba dalam Barisan KAMMI

(Oleh: Roby Krisnandra)



Bismillahirrohmanirrohim... 
Assalamualaikum wr. wb.
       Wahai saudaraku sekalian, beberapa waktu yang lalu kita dikejutkan dengan berita pembantaian saudara-saudara kita yang ada di Mesir. Para demonstran pendukung Presiden Mursi yang menjalankan aksi secara damai tetapi dipaksa untuk membubarkan diri dengan menggunakan senjata. Pada akhirnya ratusan dari saudara-saudara kita sesama muslim pun syahid. Sungguh ironi memang, presiden yang dipilih dengan sistem yang paling demokratis di Mesir tetapi diturunkan begitu saja oleh militer (Jenderal As-Sisi) dengan alasan-alasan yang tidak lazim. Sungguh ini mencederai sistem demokrasi itu sendiri dan sungguh ini merupakan suatu pelanggaran HAM yang berat bagi pasukan militer Mesir karena telah membantai ratusan orang yang tak bersalah. Air mata kesedihan Presiden Mursi pun mengalir, air mata itu mengalir bukan karena Presiden Mursi sedih di kudeta, bukan karena sedih melihat banyak syuhada yang syahid dalam aksi demo tersebut, karena memang pada hakikatnya syahid itu adalah cita-cita tertinggi bagi seorang muslim. Yang membuat Presiden Mursi sedih karena yang membantai para muslim itu adalah sesema muslim itu sendiri. Kenapa harus sesama muslim yang saling bantai ?? Itulah yang membuat sedih presiden Mursi.

KAMMI & Nadwah, Dokumentasi Kegiatan Bakti Sosial Korban Kebakaran Tj. Raja




Sambutan Kepala Departemen Sosmas, Akh Asep

Milad ke-16 "Refleksi Pengabdian KAMMI"

(Oleh: Asep Kurniawan)




KAMMI. 29 Maret 1998, tepat 16 tahun yang lalu lahir sebuah gerakan yang diberi nama Kesatuan  Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia atau yang kerap dikenal dengan sebutan KAMMI. Lahirnya gerakan ini dilandasi atas situasi dan kondisi Republik yang kacau balau, krisis keprihatinan, krisis kepercayaan dan krisis ekonomi yang memuncak ditahun 1998 serta 32 tahun Republik ini di pimpin oleh penguasa diktator membuat rakyat tak mampu merasakan kemerdekaan ’45. Akhirnya pemuda dari kalangan mahasiswa muslim Indonesia yang kala itu memiliki hajat besar yang hendak meruntuhkan tirani kezaliman dari rezim diktator tersebut menggelar sebuah deklarasi yang terjadi tepat setelah diadakannya acara FSLDK ke X di kampus UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) yang dituangkan dalam Deklarasi Malang.
  
Tahun demi tahun terlewati membuat KAMMI menjelma sebagai Organisasi kepemudaan (organisasi mahasiswa) yang berafiliasi ke Perguruan Tinggi yang terbesar di Indonesia termasuk kedalamnya adalah Unversitas Sriwijaya (PK KAMMI Al-Quds). KAMMI   merupakan organisasi pencetak pemimpin muda yang islami, memiliki sasaran para Mahasiswa Muslim di seluruh Indonesia sebagai basis massa-nya, yang mana kampus sebagai medium utama dalam menyebarkan dakwah pergerakannya. Hingga saat ini KAMMI telah memiliki lebih dari 500 Komisariat yang menginduk ke Perguran tinggi diseluruh Indonesia salah satunya adalah KAMMI Komisariat Al-Quds Universitas Sriwijaya. Seiring berjalannya waktu, KAMMI yang telah meremaja dirasakan telah mampu menjadi bagian dari pembangunan bangsa dan negara yang lebih baik. Kemampuan para aktivis KAMMI dalam menganalisa suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda-beda menjadi tolak ukur kesuksesan. Peran serta sluruh kader sebagai ­The agent of change, Social Controler dan Iron stock mampu menjadikan KAMMI sebagai Problem Solver terhadap permasalahan yang ada di masyarakat, baik dalam hal kebijakan politik, bencana alam dan bermacam permasalahan sosial lainnya.

KAMMI Al-Quds



Visi KAMMI Al-Quds


Menjadikan KAMMI Komisariat Al-Quds sebagai organisasi profesional, serta menjadi motor gerakan yang turut aktif dalam memperbaiki problematika umat.

Tentang KAMMI







Visi KAMMI
KAMMI adalah wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dan negara Indonesia yang Islami

Misi KAMMI
  1. Membina keIslaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia.
  2. Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, politik, dan kemandirian ekonomi mahasiswa.
  3. Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan bangsa dan negara.
  4. Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani, adil, dan sejahtera.
  5. Mengembangkan kerjasama antar elemen bangsa dan negara dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar ma`ruf nahi munkar).